KRITIK DAN SARAN

KRITIK DAN SARAN


Blog Hebat Akuntansi ini adalah tempat untuk sarana pembelajaran Akuntansi yang tidak mengenal umur yang bersifat semua kalangan. Dalam hal ini memerlukan sebuah evaluasi dari khalayak pembaca sekalian untk memberikan kritik dan sarannya kepada Blog Akuntansi ini. 

Caranya cukup mudah dengan memberikan sebuah komentar pada materi-materi yang telah kami posting dan jika ada yang ingin menambahkan mengenai postingan dari materi silahkan langsung kirimkan ke email kami yaitu di fatkhurr99@gmail.com sebagai admin dari blog ini.


KAS DAN INVESTASI JANGKA PENDEK

KAS DAN INVESTASI JANGKA PENDEK

Dalam pengertian akuntansi, kas adalah aktiva perusahaan yang berupa uang tunai dan segala sesuatu yang bersifat sebagai uang tunai yaitu :

  1. Mempunyai nilai nominal.
  2. Dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
  3. Dapat digunakan sebagai alat ukur kekayaan.
  4. Dapat diterima oleh bank sebagai deposito.
  5. Secara legal dinyatakan sebagai ekuivalen kas.
Sedangkan unsur Kas sendiri antara lain :
  1. Uang Tunai yaitu mata uang dalam negeri maupun negara lain 
  2. Cek Tunai yaitu cek yang diterima dari pihak lain yang sewaktu - waktu bisa diuangkan
  3. Demand Deposit yaitu simpanan uang di bank yang sewaktu -waktu dapat diambil.
  4. Cashier's Check yaitu cek oleh pihak yang berweenang dalam suatu bank sebagai perintah kepada kasir bank itu sendiri untuk melakukan pembayaran.
  5. Traveler Check yaitu cek yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang dalam suatu bank untuk kepentingan orang -  orang yang akan bepergian.
  6. Certified Check yaitu cek yang diterima dari pihak lain yang telah mendapatkan tanda tertentu dari bank sebagai bukti bahwa cek tersebut bukan merupakan cek kosong.
  7. Money Order yaitu surat perintah kepada pihak yang disebutkan untuk dilakukan pembayaran pada pihak tersebut.
  8. Bank draft/wesel aksep yaitu surat berharga yang berisi perintah tidak bersyarat dari bank digunakan untuk pembayaran sejumlah uang kepada seseorang tertentu dengan batas waktu yang telah ditentukan.
  9. Postal Money Order yaitu semacam pos wesel yang dapat sewaktu -waktu dapat ditukarkan dengan uang tunai dikantor-kantor pos.
  10. Cash Equivalent yaitu beberapa investasi jangka pendek yang sangat liquid,dikatakan sebagai ekuivalen kas apabila memenuhi 3 hal berikut : investasi tersebut benar -benar sangat aman, mempunyai harga pasar yang stabil, dan dapat menjadi uang tunai setelah 90 hari.
Untuk yang tidak termasuk unsur Kas yaitu :
  1. Time Deposit yaitu deposito berjangka yang tidak dapat diuangkan sewaktu - waktu.
  2. Surat-surat berharga.
  3. Wesel dan Promes.
  4. Dana yang dibentuk untuk tujuan tertentu.
  5. Bilyet Giro.
Manajeme
DEFINISI AKUNTANSI MENURUT ASOBAT,AICPA DAN APB

DEFINISI AKUNTANSI MENURUT ASOBAT,AICPA DAN APB

Keberadaan suatu perusahaan bergantung pada transaksi - transaksi yang dilakukannya. Perusahaan yang baik akan merencanakan dan memperhitungkan serta mampu menjaga keberadaanya, bahkan akan mendapatkan pertumbuhan usaha yang baik. Bagaimana mungkin perusahaan dapat melakukan perencanaan dan perhitungan transasksi dengan baik kalalu tidak ada suatu sistem pencatatan dan pelaporan yang sistematis tentang transaksi - transaksi yang telah dilakukan perusahaan di waktu sebelumnya ?
Perusahaan sangat membutuhkan suatu sistem yang mengatur bagaimana transaksi -transaksi harus dilakukan pencatatan yang sistematis sehingga didapatkan laporan yang mampu memberikan  gambran prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Sistem yang mengatur pencatatan transaksi - transaksi yang telah dilakukan perusahaan hingga penyusunan laporan dampak keuangan akan transaksi itu yang disebut akuntansi keuangan.
Pendefinisian akuntansi keungan oleh para profesional , akademisi dan asosisai - asosiasi tentu akan dilakukan berdasarkan sudut pandag dan pemahaman yang berbeda -beda. Perbedaan sudut pandang dan pemahaman terhadap akuntansi keungan telah banyak melahirkan variasi definisi akuntansi keuangan.

A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) mendefinisikan akuntansi sebagai proses menfinisikan, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan  berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan.
American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) mendifinisikan akuntansi sebagai suatu seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter transaksi dan kejadian - kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil - hasilnya.
Accounting Principle Board (APB) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa yang fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif umumnya dalam ukuran uang mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih beberapa alternatif.

 Syafri Harahap mengatakan bahwa akuntansi itu suatu akronim yang kalau dijabarkan dalam bentuk
definisi yaitu akuntansi adalah menyangkut Angka - angka yang akan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan, angka - angka itu menyangkut Uang atau Nilai moneter yang menggambarkan catatan dari Transaksi perusahaan. Angka - angka itu dapat dianalisis lebih lanjut , ia bersifat Netral kepada semua pemakai laporan, ada unsur seninya karena berbagai alternatif yang bisa dipilih serta ia merupakan informasi yang sangat diperlukan untuk pengambilan keputusan.
  
CONTOH SOAL PIUTANG DAGANG AKUNTANSI DASAR 2

CONTOH SOAL PIUTANG DAGANG AKUNTANSI DASAR 2

PT. INDIGLO dalam laporan keuangan akhir tahunnya 31 Desember 2001 melaporkan bahwa informasi keungan mengenai piutangnya adalah sebagai berikut :

  • Piutang Dagang                               Rp.92.750.000
  • Cadangan Kerugian Piutang              (4.028.750)
  • Biaya Kerugian Piutang                            -----
Berikut dibawah ini merupakan data-data mengenai debitur pada tahun 2001
Nama DebiturJumlahTgl. FakturNomor Faktur
CV AmandanRp.10.200.00012-Des-0162
PT.KamandaluRp.9.800.00008-Okt-0149
UD. AmankitaRp.2.480.25011-Jun-0126
PT.NusantaraRp.18.750.00004-Agt-0138
PT. ChediRp.24.500.60018-Feb-0119
PT.JiwantaraRp.13.980.75024-Mei-0123
CV. SeminyakRp.8.880.80007-Nov-0155
UD.NirwanaRp.4.158.50001-Des-0160
Manajemen PT. INDIGLO menetapkan kebijakan mengenai piutang tak tertagih menurut golongan umur piutang adalah sebagai berikut :


Umur Piutang%Kerugian
1-30 hari1%
31-60 hari5%
61-90 hari10%
91-120 hari15%
121-150 hari20%
151-180 hari30%
>180 hari50%

Diminta :

  1. Buatlah analis umur piutang!
  2. Buatlah ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan untuk pembentukan cadangan kerugian piutang!
  3. Pada tanggal 1 januari 2001 berapa nilai piutang bersih (setelah dikurangi cadangan kerugian piutang )?
Jawaban Kasus 2.1


AKTIVA TETAP - BERWUJUD (Tangible Assets) Akuntansi Dasar 2

AKTIVA TETAP - BERWUJUD (Tangible Assets) Akuntansi Dasar 2

aktiva tetap berwujud
contoh aktiva tetap berwujud

Pengertian Aktiva Tetap
Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang memiliki bentuk fisik yang digunakan dalam operasional perusahaan serta mempunyai fungsi yang relatif permanen.

Karakteristik aktiva tetap berwujud:
  • Memiliki bentuk fisik
  • Digunakan secara aktif dalam operasional perusahaan
  • Dimiliki tidak sebagai investasi (penanaman modal) dan tidak diperdagangkan
  • Memiliki jangka waktu kegunaan (umur) relatif permanen (lebih dari satu periode akuntansi/lebih dari satu tahun)
  • Memberikan manfaat dimasa yang akan datang
Contoh aktiva tetap berwujud seperti : tanah, bangunan, mesin dan alat - alat pabrik: mebel dan alat - alat kantor : kendaraan dan alat - alat transport.

Aktiva tetap berwujud dibedakan menjadi 3 golongan :
  1. Aktiva tetap yang berumur atau masa kegunaannya tidak terbatas. Untuk golongan ini jenis manfaatnya tidak akan berkurang didalam kegunaannya selama jangka waktu yang tidak terbatas karena sifatnya yang permanen. contoh : tanah untuk bangunan, pabrik dan kantor, tanah untuk pertanian.
  2. Aktiva tetap yang umur atau masa kegunaanya terbatas dan dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaanya telah berakhir. Karena manfaat yang diberikan didalam menjalankan fungsinya semakin berkurang atau terbatas jangka waktunya, maka terhadap harga perolehan aktiva ini harus disusut selama masa kegunaannya. contoh : bangunan, mesin, dan alat - alat pabrik, mebel dan alat - alat kantor, kendaraan dan alat - alat transport.
  3. Aktiva tetap yang umur atau kegunaanya terbatas dan tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaanya telah habis. contoh : sumber alam : tambang, hutan. sumber alam akan habis melalui kegiatan exploitasi sumber tersebut oleh karena itu harga perolehan aktiva sumber alam harus dialokasikan kepada periode - periode dimana sumber -sumber itu memberikan hasilnya.
Akuntansi atas aktiva tetap secara umum dibagi atas tiga yaitu :
  • Akuntansi saat perolehan (accounting for acquisition of plant assets)
  • Akuntansi saat penggunaan (accounting for usage of plant assets)
  • Akuntansi saat pelepasan (accounting for disposal of plant assets)
PENENTUAN HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Aktiva tetap harus dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolehan meliputi semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva dan pengeluaran - pengeluaran lain agar aktiva siap digunakan. Harga perolehan diukur dengan kas yang dibayarkan pada suatu transaksi secara tunai. Jika harga perolehan sudah ditetapkan maka harga perolehan tersebut akan menjadi dasar untuk akuntansi selama masa pemakaian yang bersangkutan. Akuntansi tidak mengakui harga pasar atau harga pengganti.

Penerapan prinsip harga perolehan untuk aktiva tetap :
1. Tanah
     Harga perolehan tanah meliputi.
    a.harga beli tunai tanah
    b.biaya balik nama
    c.komisi perantara
    d.pajak atau pungutan lain yang harus dibayar pembeli

2.Perbaikan Tanah
Harga perolehan perbaikan tanah meliputi semua pengeluaran yang dilakukan sampai perbaikan siap untuk digunakan.

3.Gedung
Bila gedung dimiliki melalui pembeian maka harga perolehannya meliputi :
harga beli,biaya notaris, dan komisi perantara.
Bila gedung dibangun sendiri , harga perolehannya meliputi : semua pengeluaran untuk membuat gedung, termasuk ijin mendirikan bangunan, instalasi listrik dan air.

4.Peralatan
Harga perolehannya terdiri dari : 
harga beli tunai, biaya pengangkutan, dan biaya asuransi selama dalam pengangkutan. Termasuk juga pengeluaran untuk bea balik nama kendaraan.

KONSEP DEPRESIASI AKTIVA TETAP
Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis.
Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan bukan proses penilaian aktiva.

Latar belakang dilakukannya depresiasi adalah karena suatu aktiva untuk menghasilkan pendapatan dan jasa semakin menurun , baik secara fisik dan fungsinya. Pengakuan atas depresiasi aktiva tetap tidak berakibat adanya pengumpulan kas untuk mengganti aktiva lama dengan aktiva baru. Saldo rekening akumulasi depresiasi menggambarkan jumlah depresiasi yang telah dibebankan sebagai biaya, bukan menggambarkan dana yang telah dihimpun.

METODE DEPRESIASI
Depresiasi dicatat dan dilaporkan dengan menggunakan metode - metode berikut:

  1. Garis Lurus (Straight line method)
  2. Saldo menurun (declining balance method)
  3. Jumlah angka-angka tahun (sum of the years digit method)
  4. Satuan kegiatan
Depresiasi periodik didasarkan pada tiga faktor berikut:
  1. Harga perolehan
  2. Nilai residu
  3. Masa Manfaat
Harga perolehan adalah nilai suatu aktiva tetap yaitu harga beli ditambah dengan biaya- biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tersebut dapat digunakan atau dipakai untuk kegiatan operasional perusahaan.
Suatu aktiva tetap tidak akan dicatat atau diakui dalam catatan akuntansi perusahaan jika aktiva tersebut belum atau tidak dapat digunakan dalam kegiatan perasional normal perusahaan.
Nilai residu adalah takiran nilai tunai aktiva pada akhir masa manfaat aktiva tersebut.
Masa manfaat adalah jangka waktu pemakaian aktiva yang diharapkan oleh perusahaan.

Metode Garis Lurus (Straight Line)
Dalam metode ini beban depresiasi periodik sepanjang masa pemakaian aktiva adalah sama besarnya.

Rumus 
  1. Nilai Aktiva Tetap (100%) : Masa Manfaat = Tarif Depresiasi (%) Pertahun
  2. Harga perolehan didepresiasi X Tarif Depresiasi (%)  =  Biaya Depresiasi
Harga perolehan didepresiasi adalah harga perolehan dikurangi dengan nilai residu.




PERSEDIAAN (INVENTORY) AKUNTANSI DASAR 2

PERSEDIAAN (INVENTORY) AKUNTANSI DASAR 2

persediaan atau inventory akuntansi
contoh persediaan inventory

Persediaan barang dagangan atau merchandise inventory merupakan barang - barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali dalam pelaksanaan normal perusahaan. Biasanya pada perusahaan seperti pabrik terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan dalam proses dan persediaan barang jadi.

Dasar - dasar persediaan
  • Neraca dalam perusahaan manufaktur dan dagang menggambarkan aktiva lancar yang jumlahnya sangat besar.
  • Laporan rugi laba, persediaan merupakan hal yang sangat menetukan keuntungan atau hasil usaha.
  • Pendapatan kotor,(penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan) diawasi oleh manajemen perusahaan, pemilik maupun pihak - pihak lain.
Karakteristik Persediaan Barang Dagangan :
  1. Persediaan Barang Dagangan dimiliki oleh perusahaan
  2. Dalam bentuk siap untuk dijual.
Pengelompokkan Persidaan dalam Lingkungan Pabrikan (manufacturing)
  1. Persediaan pabrikan mungkin bukan merupakan persediaan yang siap jual.
  2. Diklasifikan dalam tiga kategori :
  • Barang jadi, siap jual kepada konsumen
  • Sedang dalam proses produksi, beberapa tahap produksi (belum selesei)
  • Bahan baku atau mentah, komponen atau bahan yang siap untuk digunakan dalam proses produksi.
Penentuan Kuantitas Persediaan
Dalam mempersiapkan laporan keuangan perlu ditentukan :
  1. Jumlah unit dalam persediaan dengan cara menghitung, menimbang atau mengukur jumlah barang persediaan secara fisik yang ada di perusahaan.
  2. Kepemilikan barang.
Pengelolaan Fisik Persediaan
yang terdiri dari prinsip - prinsip pengendalian intern untuk persediaan meliputi :
  1. Pemisahan tugas, penghitungan persediaan dilakukan oleh karyawan yang bukan bertugas mengawasi persediaan.
  2. Penyelengaraan pertanggungjawaban, masing - masing bagian dalam pengelolaan persediaan wajib menggunakan otorisasi yang otentik.
  3. Verifikasi intern yang independen, penghitungan ulang persediaan oleh petugas yang lain dan dilakukan penandaan terhadap item barang persediaan penandaan hanya dilakukan sekali.
  4. Prosedur pendokumentasian, menggunakan penandaan barang dengan dokumen yang sudah dinomori sebelumnya (prenumbered)
Kepemilikan Persediaan dalam Perjalanan 
  1. Persediaan barang dalam perjalanan, meliputi pihak yang berhak menerima persediaan
  2. FOB (Free on Board), shipping point. Kepemilikan barang menjadi milik pembeli pada saat diserahkan penjual kepada penyelenggara transportasi atau pihak perusahaan pengiriman barang yang independen.
  3. FOB (Free on Board) destination point. Kepemilikan barang masih berada di penjual sampai barang tersebut diterima oleh pembeli.
Barang Konsinyasi
yang dimaksud dengan Konsinyasi adalah pemegang atau penjual barang (consignee) bukan merupakan pemilik barang.
Karakteristiknya :
  1. Kepemilikannya tetap berada ditangan pemilik barang (consignor) sampai barang tersebut terjual.
  2. Barang konsinyasi merupakan persediaan barang dagangan milik consignor, bukan persediaan milik consignee.
Sistem Akuntasnsi Persediaan
  1. Perpetual (perpetual inventory system) sistem pencatatan perpetual selalu membuat catatan setiap terjadinya mutasi persediaan (pembelian, penjualan,ataupun retur)
  2. Periodik (periodic inventory system) pada akhir periode akuntansi dengan menggunakan sistem pencatatan periodik harus melakukan pengecekan fisik terhadap persediaan (stock opname of inventories) dengan cara mengukur dan menghitung berapa jumlah barang yang ada digudang. Sistem pencatatan ini pada akhir periode dibutuhkan ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Ikhtisar Rugi Laba (income summary)                             xxx
                  Persediaan (inventories)                                                              xxx
Untuk persediaan akhir :
Persediaan (inventories)                                                   xxx
                  Ikhtisar Rugi Laba (income summary)                                       xxx

PENILAIAN PERSEDIAAN
  1. Penilaian dengan pendekatan arus harga pokok (cost basic flow approach) dalam pendekatan ini terdapat dua sistem pencatatan persediaan yaitu sistem periodik dan sistem perpetual yang masing - masing ada tiga cara penilaian persediaan yaitu :
  • FIFO (First in First Out) masuk pertama keluar pertama yaitu metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan awal masuk akan dijual terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk (dibeli). metode ini cenderung menghasilkan persediaan yang nilainya tinggi dan berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang dibeli.
  • LIFO (Last In First Out),masuk terakhir keluar pertama yaitu metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan terakhir masuk akan dijual terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan persediaan yang awal masuk atau dibeli. Metode ini cenderung menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah dan berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang rendah.
  • Metode Rata-rata (Average Method) Dengan metode ini nilai persediaan akhir akan menghasilkan nilai antara nilai persediaan metode FIFO dan nilai persediaan LIFO. Metode ini juga akan berdampak pada nilai harga pokok penjualan dan laba kotor.
2.Penilaian Persediaan Selain Arus Harga Pokok
Dalam pendekatan ini ada tiga metode yang digunakan yaitu:
  • Lower Cost Of Market adalah metode harga terendah antara harga pokok dan harga pasar. Metode ini dapat diterapkan dalam kondisi persediaan tidak normal, misalnya cacat, rusak dan kadaluarsa. Inti dari metode ini adalah membandingkan nilai yang lebih rendah antara nilai pasar (Replacement value) dan nilai perolehan (cost). Nilai pasar yang akan dipilih harus dibatasi, yaitu tidak boleh lebih rendah dari batas bawah (floor limit) dan tidak blogeh lebih tinggi dari batas atas (celling limit).
  • Gross Profit Method adalah metode laba kotor yang bersifat estimasi dalam penilaian persediaanya. Biasanya diterapkan karena keterbatasan dokumen yang terkait dengan persediaan, misal karena terjadi bencana kebakaran dan banjir. Dasar penilaian persediaanya adalah pada persentase laba kotor perusahaan tahun berjalan atau rata - rata selama beberapa tahun. 
Cara melakukannya yaitu :
  1. Mengestimasi nilai penjualan tahun berjalan,
  2. Menghitung nilai harga pokok penjualan berdasarkan pada persentase laba kotor yang diketahui dan
  3. Menghitung estimasi nilai persediaan akhir dengan mengurangi harga pokok penjualan terhadap penjualan.
  • Retail Method atau metode eceran ini yaitu menilai persediaan akhir dengan cara menghitung terlebih dahulu nilai persediaan akhir berdasarkan eceran. Nilai persediaan akhir dengan harga pokok akan diketahui dengan cara menghitung rasio antara nilai persediaan yang tersedia untuk dijual dengan pendekatan harga pokok dibandingkan dengan pendekatan ritel. Kemudian rasio yang diperoleh dikalikan dengan persediaan akhir yang dinilai dengan pendekatan eceran dengan rumusan seperti berikut : 
Persediaan akhir menurut harga pokok = Barang sedia dijual menurut harga pokok / barang sedia dijual menurut harga eceran   X   Persediaan Akhir menurut eceran

PIUTANG - PIUTANG WESEL (Notes Receivable)

PIUTANG - PIUTANG WESEL (Notes Receivable)


Pengertian Piutang Wesel
Piutang Wesel adalah janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak ke pihak lain untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang.
Definisi lain piutang wesel merupakan perintah membayar dan janji membayar sejumalh uang tertentu. Piutang Wesel ini yang dinamakan surat aksep atau surat sanggup dalam dunia bisnis piutang wesel juga bisa disebut sebagai wesel tagih ,promes,aksep dan promisionary atau notes receivable.


Piutang wesel dapat dipisahkan menjadi :
  • Piutang wesel tidak berbunga (non interest bearing) yaitu piutang wesel yang mempunyai nilai jatuh tempo sebesar nilai nominal.
  • Piutang wesel berbunga (interest bearing) yaitu piutang wesel yang nilai jatuh temponya sebesar nominal ditambah dengan bunga.

Piutang wesel dapat dipindahtangankan dan ada yang tidak dapat dipindahtangankan jika wesel dapat dipindahtangankan artinya adalah yang membuat wesel akan membayar pada orang (badan) yang memegang wesel tersebut pada saat jatuh tempo wesel yang dapat dipindahtangankan dapat didiskontokan ke bank sebelum jatuh temponya.

Piutang wesel biasanya timbul karena 
  • Terjadinya transaksi penjualan secara kredit
  • Pemberian pinjaman uang
  • Perubahan piutang dagang menjadi piutang wesel
Penilaian Piutang Wesel